01/01/19

Thank You 2018

How beautiful moment  i've got from God.. 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat malam, terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya.

Tulisan saya kali ini akan membahas apa saja yang didapat dari tahun 2018. Mengapa saya mengangkat tema ini? Karena banyak hal yang saya dapati di tahun ini... Dari melepaskan masa SMA, bertemu dengan orang baru, keluar dari zona nyaman, berinteraksi dengan orang yang belum pernah saya temukan, dan banyak lagi.. 

1. Kegalauan masuk Universitas/PTN/PTS
"Ngapain galau? tinggal ikut PMDK, SNMPTN, SBMPTN, atau UM kok ribet amat sih.."
 Tidak semudah itu Ferguso, saya dihalau oleh kakak dan ibu saya untuk kuliah tanpa tujuan yang jelas.. Awalnya saya berkeinginan untuk mendaftar kuliah di UGM, pokoknya saya mau kuliah di universitas luar Jawa Barat. Alasan saya supaya bisa mendapat insight baru, ketemu dengan orang baru, pemikiran yang berbeda, sehingga memperbanyak pengalaman hidup saya.

Dan alasan kenapa ingin kuliah di UGM, karena saya menyukai budaya Jawa. Selain hidup disana itu terjangkau, attitude orang jawa tengah itu halus dan ramah-ramah. Mereka mau belajar dan menghargai orang lain, tidak seenaknya sendiri. Berani bekerja keras dan mengeluarkan pendapat dengan cara yan santun. Terlebih lagi UGM termasuk TOP Universitas di Indonesia yang memiliki jaringan luas.

Image result for ugm

"Sebuah impian yang tidak realistis? Memang nilai kamu di sekolah gede? Sok pinter banget mau masuk UGM, paling gengsi doang masuk universitas yang gak bergengsi.."
Yups, terlalu ambisius untuk kesana... Terlebih orang tua saya tidak merestui untuk sekolah di wilayah yang beda culture, katanya jauh untuk menengok kalau terjadi apa apa..  Akhirnya saya pun benar benar tidak belajar untuk persiapan masuk perguruan tinggi, pada waktu itu saya fokus belajar untuk UN. Tidak boleh ikut daftar PMDK Polban, UIN, Poltekes, Swasta..

Kegalauan yang haqiqi itu ketika saya sudah sudah menyiapkan berkas untuk daftar ke Polban, UIN Sunan Kalijaga dan UIN Walisongo. Saya lupa jadinya milih UIN mana, yang jelas pada saat itu saya ingin lanjut pendidikan ke Jawa Tengah. Hasilnya? Kakak saya tidak membolehkan daftar ke Universitas manapun.

Saya akhirnya iseng mengikuti PMDK Presiden University, saya optimis tidak akan diterima di univ ini sehingga iseng menginput data. Dan diluar ekspetasi, saya diterima di universitas dengan beasiswa.

Saya pun terus meminta petunjuk kepada Allah Swt.. Kemanakah saya harus melanjutkan pendidikan?

Dan disinilah saya mendapat mimpi sebanyak 3x untuk istiqomah melanjutkan pendidikan ke Young Entrepreneur Academy (YEA).

2. Sibuk duluan, teman yang lain masih libur
Disini juga saya benar-benar malu bercampur ambisi.. Malu karena saya tidak melanjutkan pendidikan ke kuliah, ambisi karena saya ingin sekali kuliah..

Pada saat kondisi tersebut saya belajar mengenai memilih prioritas, toh keputusan masuk YEA itu dari hasil istikhoroh. Berarti itu jalan terbaik yang diberi oleh Allah Swt.

Alhamdulillah, dengan ikhlas menerima keputusan Allah Swt. saya tidak lagi memikirkan kuliah. Melainkan
berpikir untuk menuntaskan yang telah saya putuskan dan mulai.

Walaupun sedih juga sih pada  H+1 graduation SMA saya harus langsung ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan. Tidak ada libur, langsung tancap gas.. Bye bye white-grey story, bye bye monkey love story...

HALOGEN91

3. Young Entrepreneur Academy (YEA)
"PROGRAM 6 BULAN JADI PENGUSAHA"
Apa yang pertama kali terlintas ketika membaca tulisan itu? Kagum? Keren? Jadi orang kaya? Cepet dapet duit? Sukses muda?

Rata-rata orang menilai seperti itu, termasuk saya yang awam akan hal berwirausaha. Saya biasa jualan pulsa, es kacang ijo, kerupuk di kelas mana ngerti apa yang namanya pengusaha sukses wkwk..

Dan semua pemikiran itu dipatahkan setelah saya masuk YEA. Kenapa? Lanjut dulu cerita saya masuk ke sini..

Awalnya kakak saya yang pertama mengikuti E-CAMP, salah satu pelatihan yang dinaungi Momentum Group yang didirikan oleh Jaya Setiabudi. Dan syarat masuk YEA adalah mengikuti E-CAMP.

Akhirnya pada tahun 2017, dimana saya labil melanjutkan sekolah kemana karena faktor internal. Saya mulai mencari tau E-Camp itu apa, YEA itu apa.. Dan pada bulan September, saya daftar E-Camp 134.. Sempat ada keraguan dan gengsi yang tinggi mengikuti pelatihan wirausaha seperti ini. Pertama saya masih usia 17 tahun dan kedua saya belum punya pengalaman bisnis apa-apa.. Mendekati hari H acara E-Camp benar-benar degdeg-an.. Takut gak ada temen lah, takut diremehin orang gede lah, banyak takutnya deh!

Yang bikin degdeg-an lagi adalah acaranya dipercepat.. Awalnya Ecamp 134 itu tanggal 27 Oktober, tetapi karena mas J ada acara akhirnya dimajukan ke tanggal 20 Oktober. Great!!! Makin takut saya ikut acara ini..

Tibalah di hari H, acara dimulai jam 4 sore. Saya datang lebih awal, dan ternyata teman sekamar saya juga sudah datang bahkan lebih awal dari saya.. Ketika masuk kamar, saya seneng dong liat teman sekamar masih muda juga.. Saya kira mba-nya itu masih kuliah, ternyata sudah punya anak 2. Wajahnya masih muda bangeetttt....

Dipersingkat aja cerita e-camp nya. Intinya dari asumsi ketakutan saya selama Ecamp, justru beliau-beliau yang punya bisnis mensupport saya untuk melanjutkan ke YEA. Katanya "Mumpung masih muda, kalau sudah umur 20 an banyak lagi yang mesti dicapai". Banyak masukkan dan cerita dari mba/mas Ecamp 134 yang membuat saya semakin yakin dengan YEA. Terlebih ada mas Faza anak YEA 32 yang telat ikut Ecamp, jadi saya bisa nanya juga untuk memastikan YEA itu seperti apa hhe..


Bersama Mas Jaya Setiabudi


Penutupan Ecamp 134

Itulah cerita singkat E-Camp saya..
Setelah selesai E-Camp, saya memantapkan hati untuk lanjut ke YEA.

Pada bulan Mei 2018 itulah awal mula saya berinteraksi penuh dengan orang yang paling saya hindari. Yaitu berinteraksi dengan orang yang lebih tua. Kenapa? Saya itu selalu canggung jika berbicara dengan orang yang lebih tua, pertama karena saya minim pengalaman, kedua nantinya gak sopan..

Awal pertemuan YEA 34 di hotel Travello, karena sekaligus dengan ecamp. Saya dateng sangat pagi sekali, berhubung bapak saya disiplin. 2 jam sebelum mulai acara udah di lokasi wkwk.. Akhirnya saya dan kedua orang tua menunggu yang lain.. Ntah siapa duluan yang datang, yang pasti selama menunggu itu belum ada wanita yang datang kecuali saya. Disitu saya bingung juga, kalau tidak ada perempuan berarti nanti di kelasnya saya cewe sendiri..

Alhamdulillahnya ada satu cewe yang muncul dari lift, namanya Khansa. Saya senang sekali bisa bertemu dengan cewe dan saya kira itu dia sudah kuliah. Dan setelah pdkt sebelum acara dimulai, ternyata usianya lebih muda dari saya..   Khansa lah yang pertama kali merekomendasikan kosan, jadi saya satu kosan dengan dia sampai sekarang.

Singkat cerita acara pembukaan pun di intrupsi dengan pertanyaan "Mba, ini selesai jam berapa? Mau jumatan".

Selesai pembukaan saya pamit ke fasilitator dan mencari makan bersama Khansa dan satu cewe lagi bernama kak Vina. Kami makan di daerah Darut Tauhid, semacam cafe kecil gitu lah.. Kak Vina menawarkan kosan juga, tapi saya menolak karena sudah dapat kos.
Setelah itu saya pamit pulang...

Dan tibalah hari terakhir Ecamp mereka.. Saya masuk grup kelas YEA 34, yang lain sudah pada kenal. Nah saya? See next in the class aja lah..

Hari pertama dikelas itu masih seperti perkenalan, aturan kelas, denda, organisasi, yang gitu-gitu lah.. Yang membuat bedanya adalah orang-orang mayoritas JAWA.. Jadi kebanyakan dengar logat jawa, seminggu pertama saya mual dengar bahasa itu wkwk..

Lalu di awal masuk YEA juga saya masih kurang nyambung ngobrol sama teman kelas, jadi kerjaan saya itu baca buku, ngedengerin atau main handphone..

Ada salah satu teman saya yang nanya "kok Dika diem terus? Rajin banget ya baca buku".

Itu terdengar baik, namun kenyataannya saya baca hanya beberapa paragraf atau bahkan kalimat karena tidak konsen juga baca dikeadaan ricuh. Ingin sekali saya menjawab pernyataan yang dilontarkan teman saya, tapi ya bagaimana saya belum akrab juga. Akhirnya saya iya-in aja..

Alhamdulillah seiiring berjalannya project saya bisa menyesuaikan diri, banyak sekali pelajaran yang didapat dari YEA ini. Terutama mengenai pengalaman tiap orang dan proses.

YEA 34

Yups, semua orang punya cerita kehidupan dan pembelajaran masing-masing...
Tidak semua orang dapat disamakan, karena Allah Swt. menciptakan makhluknya berbeda-beda supaya dapat saling melengkapi..

Ini lembaran cerita saya di tahun 2018. Hanya sedikit, namun pembelajarannya itu yang berarti.

Saya menulis, karena saya senang..
Senang akan mengabadikan cerita hidup dengan tulisan.
Karena tulisan tidak akan hilang dan akan terus dikenang oleh pembacanya..

Terima kasih banyak untuk semua orang yang berada di hidup saya. terima kasih atas pembelajaran dan pengalamannya.. Semoga kelak di tahun berikutnya kita tetap saling memberi dan saling mengingat..

Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

4 komentar:

  1. Wahhh neng mulai rajin cerita lagi.. Tapi dlu mah sering na di buku nya 😉

    BalasHapus
  2. Nicely written. May Allah bless you and all the best for your future as an entrepreneur.

    BalasHapus