20/11/19

It's not my time, let it flow

To be someone or to be My self?

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pernah gak sih ngerasa diri ini tuh gak ada manfaatnya? Dan seketika kepengen hilang dari peradaban atau sekalian dari muka bumi.

I feel like that a few months ago. 

Sebelum membaca, saya tegaskan bahwa tulisan ini hanya curahan isi kepala dan hati pribadi. Saya tidak bermaksud menyinggung ataupun menggurui siapapun.

Keinginan untuk hilang dari muka bumi terjadi ketika saya tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya dan banyaknya keinginan yang harus saya capai.

Semua keinginan itu saya penuhi, lebih tepatnya keingintahuan akan sesuatu. Setiap bulan saya mencoba hal baru. Saya belajar menggunakan mesin jahit, membuat roti, pesantren, dan terakhir ke kampung inggris. Namun tetap saja saya masih kebingungan.

Saya coba renungkan apa yang telah terjadi.

Apakah ini karena kesalahan saya?
Atau perilaku saya yang jelek?
Atau dosa yang begitu banyak?
Lalu apa yang harus dilakukan?

Dan semua jawabannya adalah saya belum bisa menerima keadaan diri sendiri.
Yups, semua ini terletak pada otak yang ingin cepat menjadi someone. Hingga lupa pada hati yang mengimani kehendak Tuhan untuk menjadi my self.

Lalu apa salahnya? Ketika hati dan otak tidak bekerja sama maka disitulah munculnya egois dan luntur nya kepercayaan akan kehendak Tuhan. Disitulah yang membuat lelah menjalani hidup.

Sebagai wanita, pastinya lebih memilih nikah daripada harus cape kuliah atau kerja. (Ini asumsi pada kebanyakan wanita).

I thought like that, but not my heart. Hati lebih menyuarakan untuk tidak menikah sampai diri saya benar-benar siap.

Kesiapan disini adalah ketika sudah bisa berdamai dengan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan. Menerima apapun kehendak Tuhan, senang dan susah(ikhlas).

Kok jadi bahas persiapan nikah?

Bagi saya persiapan itu bukan hanya menikah dengan lawan jenis. Melainkan dengan kematian.
Kita tidak tahu siapa yang akan datang lebih dulu, persiapan itu harus selalu diupayakan setiap harinya. Terutama berlatih untuk ikhlas.

Jujur, sulit sekali bagi saya untuk ikhlas. Contohnya masih sakit hati di masa lalu, khawatir akan masa depan, masih sering membandingkan diri dengan orang lain, dan banyak hal yang membuat diri sendiri ini semakin sakit. Siapa yang merasakan ini juga?

Pernah gak berfikiran, kalau sebenarnya berbuat dosa itu karena seringnya menyakiti diri sendiri(diluar konteks khilaf sebagai makhluk Tuhan).
Membanding-bandingkan keadaan, apa itu gak menyakiti diri?
Tidak yakin dengan kemampuan yang dimiliki, apa itu gak menyakiti diri? Oh dude, it's so hurt.
Apalagi selalu baperan kalau diomongin tentang kejelekan atau kekurangan diri sendiri. Rasanya sakit banget.

What should i do?
Banyak mendo'akan hal baik dan mencintai, hidup juga akan tenang. Cinta itu harus berkorban. Berkorban itu ikhlas menjalani dan menghadapi sesuatu.

"Mudah ya diucapkan, coba deh lu lakuin"
Yups memang benar untuk melakukan kebaikan itu banyak godaannya. Bagi saya yang terpenting adalah melatih setiap harinya.


Kesimpulannya  
Ikuti arus kehidupan, tetap berusaha memantaskan diri hingga bertemu waktu yang tepat. 
Percayalah Allah Swt tidak akan pernah menyusahkan hambaNya.


Terima kasih sudah membaca blog Murdikasari Alfaini :) 
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar