05/04/18

My Trip Adventure Mt.Papandayan


Assalamu'alaikum Wr.Wb


Selamat sore pembaca tulisan ini. Sebenarnya ini draft cerita 3 tahun yang lalu dan saya juga ada janji untuk mem-posting cerita perjalanan singkat ini. 




Perjalanan singkat yang selalu teringat

Mengapa saya sebut singkat, karena perjalanan ini hanya berlangsung dari pagi hingga sore. Karena kami memang pada saat itu bermodal nekat saja. xD Langsung saja disimak ceritanya *itu juga kalau ada yang baca*.

Gunung Papandayan letaknya di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut dengan ketinggian 2665 mdpl. Gunung ini sangat cocok untuk para pemula yang ingin mendaki. *seperti saya pada saat itu hehe*

Kalian yang ingin kesana dengan kendaraan umum bisa menggunakan angkutan umum jurusan cikajang seperti, elep dan juga angkot. Lalu nanti berhenti dipertigaan Cisurupan, dan setelah itu naik ojek atau kolbak untuk menuju tempat start pendakian.


Begitu secara singkatnya. Sekarang saya ceritakan secara terperinci.


Pada awalnya, saya berencana pergi bersama 5 orang teman . Tapi ketika berkumpul di hari pemberangkatan (20/05/2015) tepatnya jam 06.30, ternyata yang hadir hanya saya dan 2 orang teman. Dan satu hal yang perlu kalian ketahui, yaitu kami semua perempuan.


Kami memutuskan untuk menggunakan angkot untuk menuju pertigaan Cisurupan. Terlebih dahulu, kami berjalan menuju maktal(perempatan lampu merah) karena biasanya itu tempat menunggunya angkot cikajang. Angkot cikajang itu berwarna putih biru. Tarif nya Rp. 7000 (pada tahun 2015). 



repost dari blog orang
Kami sampai di pertigaan cisurupan sekitar jam 07.30 WIB, disana kami menggunakan ojek untuk pergi ke kawah. Tarif ojek Rp 25.000. Saya sudah berusaha nego, tapi tukang ojek nya keukeuh ingin harga segitu. Alhasil, untungnya tukang ojek nya sodara si penjaga tiket masuk. Jadi 25 rb itu sudah termasuk tiket masuk. Jadi yah mau bagaimana lagi, saya kalah omong sama tukang ojeknya xD 

Untuk yang belum pernah ke tempat ini sebelumnya, supaya tidak salah jalan. Nanti kalian akan menemukan gerbang dengan tulisan "Kawasan Agropolitan Kec. Cisurupan Kab. Garut". Kalau kalian sudah hampir sampai ke pertigaan Cisurupan, perhatikan jalan dengan baik jangan sampai gerbang ini terlewat. Karena kalau terlewat nanti malah terus ke arah pameumpeuk. 

gerbang masuk
Perjalanan dari pertigaan Cisurupan sampai ke tempat start pendakian, Pos Pondok Saladah, sekitar 10 - 15 menit. Untuk yang ingin menginap selama pendakian, harus lapor dulu ke petugas disana. Sesampainya di tempat start, kalian bisa langsung mendaki. Nanti disana ada petunjuk arah nya kok. Untuk menuju tegal alun, sebenarnya ada dua arah yang bisa dipakai, ada arah yang langsung melewati hutan mati dan ada yang memutari hutan. Tapi untuk sekarang, jalan yang langsung melewati hutan mati di tutup. Karena sangat curam, jadi hanya ada jalan yang memutari hutan.
Kawah
Pada saat saya mendaki, saya menggunakan jalur yang langsung melewati hutan mati. Eitts bentar dulu guys, ada alasan mengapa pada saat itu saya lewat jalan yang curam. Jadi karena pendakian singkat ini hanya bermodal nekat, tanpa persiapan apapun termasuk rutenya. Jadi kami bertiga menulusuri rute pendakian ini hanya bermodal rute yang kami dapatkan, lebih tepatnya saya, dari internet hehe.. Dan juga bermodal rute dari pengelihatan dan feeling kami. Tujuan kami satu yaitu menelusuri puncak gunung papandayan tidak lebih dari jam 1 siang. Karena kami harus kembali ke rumah sebelum maghrib.
Hutan Mati
Kami beristirahat sejenak di hutan mati. Makan bekal yang dibawa dan foto foto juga. Selain itu, kami bingung jalur mana yang harus ditempuh menuju puncak. Akhirnya kami menemukan jalur untuk melanjutkan perjalanan. Di perjalanan itu, kami bertemu dengan kakak pendaki lain. Mereka juga nanya ke kita dan juga saling mendoakan. Nah dari kakak pendaki itulah kami diberi tahu jangan terus mendaki hingga pukul 5 sore. Karena berbahaya, katanya, dan juga jam segitulah hewan buas berkeliaran. Maka dari itu kami mempercepat pendakian dan sampailah ke Tegal Alun. 
Ada yang kenal sama kakak kakak ini?

Tegal Alun inilah tempatnya padang bunga edelweis, masya Allah bagus banget tempatnya. Tapi sayangnya pada tahun yang sama, tepatnya 6 September 2015, terjadi kebakaran. Dan sekitar 200 hektar hutan di Gunung Papandayan terbakar. Katanya sih karena salah satu pendaki. Untuk para pendaki, lebih berhati-hati dan tanggung jawab ya sama lingkungan. Jangan sampai mendaki karena ingin memenuhi hasrat saja, tapi juga harus ingat jangan sampai merusak alam. Melainkan dijaga, dilindungi, kalau ada sampah berceceran saat pendakian. Siapkan kresek untuk mengambil sampah tersebut dan dibawa ke tempat sampah yang ada di tempat start pendakian.




Kami tiba di tegal alun sekitar jam 1 kurang, disana kami istirahat sejenak untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur. Dan memotret momen disana, pemandangan yang sangat indah. Seperti yang disebutkan sebanyak 31 kali dalam Al Qur'an Surah Ar-Rahman,

فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُما تُكَذِّبانِ
(Fa bi ayyi ālā'i Rabbikumā tukażżibān)
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?” (ar-Rahman: 13).
Memang benar apa yang terdapat dalam Al-Quran, nikmat yang diberikan Allah Swt benar-benar tak terduga dan tidak ada yang bisa menyaingi. Maka dari itu apapun ketentuan yang telah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa, pasti tidak ada yang merugikan. Yang membuat rumit itu adalah diri kita sendiri  yang mudah tergoda oleh syaiton. Oke skip ya hehe..


I'm on 2015
Sebelumnya saya mau kasih tau sesuatu, bunga edelweis itu disebut juga bunga keabadian. Saking cantiknya bunga ini, banyak pendaki yang iseng ataupun orang jahat yang ngambil bunga ini untuk keuntungan dirinya sendiri tanpa melestarikan. Alhasil semakin hari bunga ini semakin berkurang, apalagi pada tahun 2015 terjadi kebakaran. Sayang sekali  jika bunga seindah ini punah dan generasi selanjutnya tidak bisa menikmati keindahan bunga ini secara nyata. Maka dari itu mari kita lestarikan!
Jalan menuju David Camp
Karena waktu sudah menujukkan pukul 2 siang, kami cepat cepat membereskan barang bawaan dan segera kembali ke jalan menuju pulang. Tadinya kami mau meneruskan ke Tegal Panjang, tetapi karena waktu sudah sangat siang dan takutnya kami kemalaman untuk pulang ke rumah masing-masing. Akhirnya kami tidak jadi mencari jalan menuju Tegal Panjang. Dan sekilas info, kata teman saya yang sudah pro mendaki, Tegal Panjang itu sangat indah sekali. Disana terdapat savana yang luas, tetapi untuk menuju tempat ini trek yang dilintasi sangat sulit karena kita harus menyusuri hutan belantara dan harus lebih berhati hati karena disana itu habitatnya hewan buas seperti babi hutan, harimau, dan yang lainnya. Banyak yang mengatakan kalau Tegal Alun itu surga yang tersembunyi, saya sendiri belum tahu pasti seperti apa. Karena hanya bisa melihat lewat gambar google T_T dan mendengar cerita dari teman saya. Btw guys, surga dunia saja sudah seindah ini. Apalagi surga yang telah disiapkan Yang Maha Kuasa, pasti sangat sangat indah.  



David Camp
Kami turun menggunakan rute yang sebelumnya yaitu melewati hutan mati, tetapi dikarenakan penasaran dengar arah berlawanan dari hutan mati. Kami memutuskan lewat ke arah David Camp, karena dengan kasat mata, rute jalan hutan mati dan arah yang berlawanan. Keduanya seperti terhubung, di awal sudah saya sebutkan bahwa ada dua jalur yang bisa ditempuh. Nah saya pulang melewati jalur normal untuk start pendakian yaitu melewati hutan. Nah David Camp itu tempat para pendaki bermalam. Lapangnya cukup luas, dan ada wc guys.. Jadi tidak usah khawatir kalau mau buang air. Gunung papandayan itu gunung yang elit, ada wc umum dan warung xD 
Di perjalanan menuju David Camp, kami bertemu lagi dengan kakak yang tadi ketemu pas pemberangkatan. Kami diajak mampir ke tendanya, dan akhirnya kami kesana sekalian pamit pulang. 


Yang putih itu Hutan Mati
Sepanjang perjalanan kami menemukan jejak ban mobil, sepertinya banyak mobil offroad yang kesini. Lalu kami juga menemukan warung, bayangkan deh perjuangan orang yang berjualan di gunung. Jalan dari gerbang sampai ke dalam hutan membawa barang dagangan. Perjuangan ohh perjuangan, kapan aku diperjuangin? *eh
Diperjalanan juga  kami menemukan anjing liar, saya agak takut juga lewatnya. Alasannya adalah takut bertemu hewan liar lainnya, apalagi kami tidak membawa apa-apa. Hanya bawa pisau lipat, untuk mengupas buah. 

Dari kejauhan terdengar suara aliran air, dan kami menemukan curug(air terjun) mini. Yeayy.. Tapi saat kami mendekat ke air terjun itu ada botol yang berisi air berwana kuning, ya betul sekali, air kencing manusia. What the hell , manusia diberi akal untuk berpikir. Mengapa membuang botol bekas kencingnya sembarangan. Jadi merusak keindahan air terjunnya kan, dan merusak indra penciuman kami. Alias bau pesing. Untuk teman-teman yang membaca ini, kalian kalau mendaki dan buang air kecil, botolnya jangan di simpan dimana saja tetapi di bawa pulang dan di buang. Untuk yang buang air besar, usahakan bawa keresek atau menggali tanah yaa.. Supaya tidak bau okeeyy. 

Curug Mini
And finally, kami tiba di pondok salada dengan selamat tanpa luka sedikitpun dan juga dengan hati penuh syukur karena sudah diberi kesempatan untuk melihat keindahan alam ini. Sesampainya dirumah masing-masing kami tepar, hahaha.. Perjalanan ternekat yang pernah saya lakukan. 

Untuk teman-teman yang membaca ini, belajar dari pengalaman yang saya alami. Jika ingin melakukan pendakian, harus menyiapkan fisik, mental, dan finansial yang matang ya. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dan jangan lupa berdoa untuk meminta keselamatan kepada Allah Swt serta restu orang tua okeey.


Dan satu hal yang membuat saya sangat mengagumi perjalanan ini. Yaitu menyaksikan langsung bukti nyata dari  QS. Ar-Rahman ayat 13. 

Ini adalah satu diantara nikmat yang Sang Maha Pencipta berikan, dan masih banyak lagi yang belum saya ketahui. Semoga kita semua diberi umur panjang untuk merasakan semua nikmat yang diberikan Sang Maha Pencipta. 


Sekian cerita perjalanan nekat saya, mohon maaf apabila ada kata-kata yang menyinggung ataupun tidak enak dibaca. Niat saya menulis disini yaitu ingin membagi kebahagiaan, siapa tau yang membaca tulisan ini jadi bahagia. Yang sedih jadi sumringah, yang senang jadi makin sumringah. hehe :D


Jika ada yang ingin berbagi cerita, silahkan tulis dikolom komentar atau bisa kirim ke email saya. 


Saya minta doanya, minggu depan saya akan melaksanakan Ujian Nasional dan juga ujian-ujian hidup lainnya hhe.. Have a nice day. Terima kasih sudah mau membaca. 


Wassalamualaikum Wr.Wb





1 komentar:

  1. Wah, si nenk ika kurang keukeuh juga sih negonya, harus pintar2 dong jadi negosiator

    BalasHapus