19/12/21

Setiap Detik Mempunyai Makna

Mengapa waktu sangat berharga?

Karena disetiap detiknya ada makna yang tersirat

_

Halo, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sudah 1 tahun tidak menulis di blog ini, lebih tepatnya sudah 2 tahun lebih aku tidak merutinkan nulis blog. Penyakit malas ini membuatku jadi kurang produktif hahaha...

Banyak sekali yang ingin aku bagikan, but i can't tell all stories in one page. Karena banyak sekali kejadian yang tidak aku sangka di tahun lalu, hingga tahun ini. Kalian ingat tulisan terakhirku? Yups, mengenai QUARTER LIFE CRISIS. Pada saat itu memang aku sedang kalut menghadapi transisi dari remaja ke dewasa muda. Sudah mulai khawatir akan masa depan, karena pada saat itu aku belum jadi apa-apa. (Pemikiranku pada saat itu).

Kebingungan, keraguan, pesimis, dan tidak percaya akan diri sendiri muncul pada tahun 2020. Aku yang posisinya sudah menganggur hampir 1 tahun, tidak bekerja ke orang, saat itu merasa insecure melihat teman-temanku yang lain sedang kuliah. Ada juga teman sekolah bisnisku, mereka sudah berhasil merintis usaha. Dan ada pula teman-temanku yang lain yang sudah mulai menemukan pasangannya. Sedangkan pada saat itu, aku hanya tinggal di rumah. Mengerjakan apapun serabutan, ikut pelatihan kesana-kemari dan dipertengahan tahun aku memutuskan untuk daftar pesantren di Jepara. 

Jujur, pada saat itu rasanya berat sekali. Tidak terbiasa menjadi anak rumahan dan merasa terkekang. Belum lagi ternyata aku hanya bertahan pesantren 2 minggu, padahal orang tuaku sudah membayar full untuk 1 tahun. 

Rasanya hancur sekali, aku mengecewakan lagi orang tuaku. Aku merasa gagal dan terpuruk. Ditambah lagi usaha Saladku belum bisa membiayai keperluan sehari-hariku, aku merasa sangat gagal menjalani kehidupan. 

Dan di akhir tahun 2020, ada kejadian yang tak terduga antara pasanganku dan aku. Aku pun memilih berpisah demi kebaikan kami berdua.

Sakit... Sangat sakit...

Aku benar-benar kehilangan arah, rasanya aku mau mati saja. 

Aku menyalahkan keluargaku, aku menyalahkan kondisi, aku menyalahkan orang disekelilingku atas kegagalanku.

Tahun kemarin, adalah tahun terpurukku selama 20 tahun aku hidup.

Marah ke Allah? Tentu, aku menanyakan terus menerus mengapa semua ini terjadi. Mengapa aku harus mengalami semua kejadian itu? Mengapa?

Aku menyesal dengan semua kejadian yang menimpaku tahun lalu? Tidak, aku tidak menyesal. Aku menyalahkan orang lain. 

Yups, itu lah pemikiranku di tahun 2020.


...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar